saluta della capolista!!!!!!!!!!!!!!!
Juvenesia
godsoul wrote:sebagian besar supporter Juventus di Indonesia adalah Juventini yang tumbuh bersama Alex Del Piero. banyak pula diantara mereka yang beruntung mengikuti karirnya sejak awal sampai di musim terakhirnya ini.
sayang saya dulu masih jarang2 nonton bola, jadi ya skip beberapa waktu awal2 kemunculan Del Piero. yang saya tahu Baggio yang saat itu sering disebut2 sama mas2 dan bapak2 yang sedang ngomongin bola mulai tergusur sama seorang anak muda dan akhirnya dilepas ke Milan... dan nama anak muda itu Del Piero. sejak itu nama Del Piero mulai sering saya dengar, orang yang menggusur idola pertama saya yg ngenalin saya ke Juventus. anehnya justru saat itulah saya mulai lumayan sering nonton bola.
saya tumbuh di zaman dimana tidak ada yang tidak tahu siapa Del Piero. dan puncaknya di th 97, saya kelas 2 SMP, gak sulit ngeliat anak cewe-cewe di kelas nyampulin buku pelajarannya dengan cover tabloid Bola, poster dari Bola, bergambar Del Piero. Kalo nggak Del Piero ya David Beckham atau Raul. tapi yang saya perhatiin saat itu banyakan Del Piero karena memang dia dan Juventus lagi hot-hotnya. sesuatu yang membekas di otak gw karena setahun sebelumnya cewe-cewe itu kaya ga peduli ama yang namanya sepakbola... zaman dimana siaran sepakbola tak segencar saat ini, momen-momen berharga banget nonton Juventus. dan dalam keterbatasan pertandingan2 Juve tersebut, Del Piero yang terus menyita perhatian.
saya ingat omongan temen yang telat mengikuti sepakbola ketika saya perlihatkan kompilasi 200 gol Del Piero. "Buset, kenceng amat larinya. Buset bisa gitu ngelewatin pemaennya... mosok sih itu Del Piero?". Kalau lutut Del Piero gak patah di awal musim 98, mungkin dia tak akan heran. kenyataannya sejak cederanya di partai vs Udinese itu Del Piero seperti "tak pernah kembali ke performa awalnya sebelum cedera". itupun dia terus memukau Juventini dengan sepakbolanya yang luar biasa. sempat juga melihat Del Piero tak kunjung tajam di tahun pertamanya kembali pasca-cedera, namun tahun-tahun berikutnya Del Piero terus membungkam omongan orang yang menganggapnya habis. dia seperti tak pernah habis.
ketika Ibrahimovic menggusur tempatnya di skuad Capello, Del Piero terus membuktikan bahwa dia masih ada, dan terlihat justru makin tajam. terutama ketika di musim keduanya di Juve Ibra tak seganas setahun sebelumnya. berkali-kali Alex membuat Capello malu karena sering Del Piero masuk sebagai pemain pengganti dan akhirnya memenangkan Juve. dua musim di bawah Capello menunjukkan tak ada satupun yang bisa menghentikannya, bahkan bangku cadangan sekalipun. dua scudetti, lalu Calciopoli datang.
saya termasuk yang merasa khawatir melihat Capello pergi, diikuti Ibra, Cannavaro, Vieira, Emerson, Zambrotta... Camoranesi pun tak kunjung menandatangani kotrak barunya. lebih dari semua itu, saya khawatir Del Piero juga bakal hengkang. dia punya banyak alasan untuk itu. ketika dia terus menjadi orang ketiga setelah Ibra dan Trezeguet di lini depan Juvenya Capello, banyak klub mulai menggodanya. yang paling saya ingat berita Arsenal yang sangat menginginkan dia. dia bisa saja pergi meninggalkan Juve, tapi tidak. Del Piero langsung membuat pernyataan luar biasa, "Laki-lagi sejati tak akan pernah meninggalkan wanitanya." satu frase yang kemudian menjadi trademark semua Juventini seluruh dunia. itu kata-kata Del Piero. saya benar-benar terharu membaca surat terbukanya kepada seluruh Juventini. pencetak salah satu gol terbaik Piala Dunia, seorang juara dunia, dan dia tak ragu untuk terus setia bahkan ikut ke Serie-B sekalipun.
Sejak itu apapun mengenai Del Piero adalah rekor. Top scorer back-to-back Seri-B dan Serie-A, orang ketiga yang mendapat standing ovation di Bernabeu, menjadi simbol Juve terbaru dengan melewati semua pencapaian Boniperti dan Scirea... termasuk menjalani musim yang juga memecahkan rekor-rekor buruk Juve di Serie-A dan finish di posisi 7 dua musim berturut-turut.
semua pencapaian dan pengorbanan Del Piero sampai pada puncaknya pada partai vs Atalanta. di musim terakhirnya dia kembali mengangkat piala juara Serie-A, kembali menyematkan satu scudetto, peninggalannya yang berharga untuk Juve di musim depan.
bukan hanya saya, sebagian besar Juventini di seluruh dunia menginginkan kepergian Del Piero itu tak akan pernah terjadi. saya tahu, cepat atau lambat semua pemain akan pergi; dijual, dipecat, pensiun... tapi dalam hati saya benar-benar ingin Del Piero tetap terus berada di Juve sampai pada akhirnya dia memutuskan berhenti dari sepakbola. walaupun mungkin juga itu hanya akan membuatnya "menderita" karena dia masih punya semangat tinggi untuk bermain tapi klub tak bisa memberikan itu...
Good bye Capitano... we sure we'll see you again because someday you'll be here with us once again.
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|